Sabtu, 24 Juni 2017

Astafirullah..inilah Demi Balas Dendam pada Suami, Aku Menyerahkan Diri ke 4 Lelaki Sekaligus, Namun Akhirnya

Baca Juga

Baca Juga

Astafirullah..inilah Demi Balas Dendam pada Suami, Aku Menyerahkan Diri ke 4 Lelaki Sekaligus, Namun Akhirnya

 

Cerita haru ini datang dari rumah tangga pasangan Lily dan Kim. Rumah tangga mereka diterpa guncangan

dahsyat yang membuat biduk rumah tangganya pun karam dan berujung tragis. Perselingkuhan kedua pasangan pun
mengantarkan Lily ke rumah tahanan. Dikutip dari Cerpen.co.id begini kisah kedua pasangan ini selengkapnya
Tidak lama setelah mengikuti acara makan bersama di kantor, saya pun mengenal Timmy. Kita panggil saja dia Tim. Sejak acara

tersebut, Tim pun setiap hari mencari saya di kantor, mengajak saya makan bersama, dan sering sekali memberikan saya bunga.
Setelah beberapa saat seperti itu, ia pun denganb beraninya memeluk saya di depan teman- teman kantor dan mengatakan,
"Lily, biarkan aku mengejarmu, ya!"

Tidak disangka pada saat itu semua rekan kantor langsung berteriak "Setuju! Setuju!". Saya pun sangat tersipu malu, seorang
lelaki yang tinggi,tampan dan gagah berdiri di depan saya, bagaimana saya bisa menolak? Akhirnya saya pun menganggukkan
kepala dan menyetujuinya.

Semua rekan kerja langsung bersorak bahagia, ya, hanya dengan begini, saya dan Tim pun mulai berpacaran. Tim benar- benar
seorang pria yang baik, ia sangat perhatian dan romantis. Setiap bersama Tim, saya merasa saya merupakan wanita paling
beruntung sedunia. Selama berpacaran, kita pernah berpelukan dan berciuman, namun kita tidak melakukan hal yang "di luar

batas". Saya adalah wanita yang masih menganut prinsip tradisional, yaitu harus menjaga kesucian sampai menikah. Beberapa
bulan kemudian, saya baru tahu, ternyata gara- gara mengenal saya, Tim pun memutusan hubungan dengan pacar sebelumnya
yang sudah dipacari 3 tahun. Mendengar hal ini, saya sedikit merasa bangga. Saya berpikir dalam hati, alangkah beruntungnya
menjadi wanita cantik, terima kasih ayah dan ibu yang sudah memberikan wajah yang cantik dan tubuh yang indah pada saya!
Saya pun terus merasa Tim sangat mencintai saya, dan demi saya, ia rela melepaskan segala- galanya.
Kenal belum 1 tahun, saya pun mengatakan pada ayah dan ibu saya ingin menikah dengan Tim. Ayah sama sekali tidak
komentar, namun ibu menentang keras. Ibu mengatakan saya belum cukup mengenal Tim, ibu juga selalu berprasangka kalau
Tim adalah pria yang serakah. Tapi saya sangat marah saat Tim dinilai seperti itu. "Ibu tahu apa sih? Ibu sama sekali gak kenal
Tim! Tim cinta banget kok sama aku, aku harus segera menikah sama dia, kalau nanti dia direbut orang lain gimana?!" Ibu pun
terdiam dan tidak bisa berkata- kata lagi. Akhirnya pada bulan Mei tahun 2015, saya pun menjadi pengantin yang paling
bahagia di dunia. Setelah menikah, kehidupan saya dan Tim pun berjalan dengan lancar, kita sangat lekat dan merencanakan
masa depan berdua. Kita berencana untuk menyukseskan karir dulu, 2 tahun kemudian baru "buat anak".
Pada bulan 1 tahun ini, Tim pun berhasil naik jabatan menjadi Manager. Saat ini saya sangat bahagia, tapi semuanya langsung hancur seketika di hari Jumat minggu itu. Ketika istirahat siang, saya pulang ke rumah sebentar untuk ganti baju, tapi siapa
sangka ketika masuk kamar, saya melihat suami saya sedang mondar- mandir dengan hanya memakai celana dalam, lalu ada
seseorang bersembunyi di balik selimut! Ketika saya buka selimutnya, ternyata ada seorang gadis telanjang di sana... Saat itu
pikiran saya sudah kacau.. "Tim, apa yang terjadi?!"

Tidak disangka reaksi Tim sangat tenang, sambil mengisap rokok ia berkata, "Kamu tegang apa sih? Ini tuh saudaraku, hari ini
dia sakit, jadi numpang istirahat di sini." Emosi saya tidak bisa dikontrol lagi, "Datang ke rumah istirahat perlu sampai telanjang?!"
"Kenapa sih? Dia itu memang terbiasa tidur tanpa pakai baju! Lagian dia emang gak punya baju tidur, kan!" balas Tim dengan nada tinggi pula.

Saya pun tidak bisa berpikir jernih lagi, dalam hati saya hanya terus mengulangi kalimat yang sam. "Tim, kamu tunggu saja, saya akan balas dendam! Pasti akan balas dendam!"

Setelah pulang kerja, hati saya masih kacau... Tiba- tiba saya pun teringat salah seorang teman pria saya, ia bernama Bas.
Bas adalah teman saya dari SMA, ia pernah mengejar saya, dan sampai saat ini ia masih bisa mencari saya. Bas orangnya suka
berjudi, berkelahi, tapi untungnya ia masih baik terhadap saya. Akhirnya saya pun mengambil telepon genggam, menekan

nomornya dna menelepon Bas. Bas mengatakan saat itu ia sedang bermain judi dengan tiga temannya dan menawarkan saya
untuk bertemu lain hari saja. Namun entah kenapa, saya malah menjawab, "Tidak, saya temani kalian main kartu!" Bas pun
tidak bisa melawan dan memberikan alamat kedai pada saya. Saya langsung cari Taksi dan pergi ke sana.

Sesampainya di sana, saya pun ikut makin kartu sambil minum bir. Saya sangat menderita saat itu, secara tidak sadar, entah
sudah berapa botol bir yang saya minum..
Saya sudah mabuk, dalam keadaan setengah sadar, saya masih ingat Bas menawarkan untuk antar saya pulang. Tapi dengan
bodohnya, saya malah menjawab, " Tidak mau! Saya mau bersama kalian semua malam ini!" Akhirnya Bas pun membawa kita

semua ke suatu kamar untuk istirahat. Sesampainya di kamar, kepala saya sangat pusing, saya masuk kamar mandi, lalu pikiran
saya mulai kacau lagi. "Di depan sana ada 4 laki- laki, pas sekali, saya bisa balas dendam pada suami saya!" Saya pun buka baju,
menelanjangkan diri lalu keluar dari kamar mandi. Ternyata keempat pria tersebut masih lanjut bermain judi, dengan kagetnya
mereka menatapi saya! Ya, dengan begini, saya pun memberikan tubuh saya kepada 4 laki-laki semalaman!

Dulu ketika saya belum mengerti cinta, saya sudah pacaran, ketika belum mengerti pernikahan, saya sudah menikah. Ternyata
semua ini hanya menghancurkan seluruh hidup saya!
Setelah malam kelam tersebut lewat dan sedang siap- siap pulang ke rumah, tidak di sangka polisi masuk ke dalam kamar dan
menyuruh kami semua menunduk.
Kami tertangkap basah main judi, polisi pun memborgol kami, memfoto semua barang bukti dan membawa kami ke kantor

polisi... Selama di perjalanan, semua orang menatapi saya dengan tatapan sinis dan merendahkan... Astaga, saya sudah
hampir gila! Mengapa semua ini bisa terjadi pada saya? Semua polisi mengatai saya bodoh, apa saya benar- benar bodoh?

Demikian kisah di atas telah mengajarkan kita untuk tidak terlalu terburu- buru dan harus bijak saat memutuskan untuk
menjalin hubungan. Tidak semestinya semua kejahatan harus dibalas dengan kejahatan. Semua masalah bisa
diselesaikan secara dingin tanpa harus tergesa mengambil keputusan hingga membuat kita menyesal seumur hidup.

Baca Juga

loading...

Related Posts

Astafirullah..inilah Demi Balas Dendam pada Suami, Aku Menyerahkan Diri ke 4 Lelaki Sekaligus, Namun Akhirnya
4/ 5
Oleh