Baca Juga
Baca Juga
Suamiku Belum Pernah Menyentuhku Sejak Malam Pertama dan Saat Aku
Memergokinya di Suatu Malam, Ternyata...
Suamiku Belum Pernah Menyentuhku Sejak Malam Pertama dan Saat Aku
Memergokinya di Suatu Malam, Ternyata... - Hallo Pembaca Setia Info Guna Masa Kini,
Pada sharing info yang bermanfaat kali ini yang berjudul " Suamiku Belum Pernah
Menyentuhku Sejak Malam Pertama dan Saat Aku Memergokinya di Suatu Malam,
Ternyata... ", saya telah memberikan info terbaru dan yang sedang dibicarakan di jagat
sosial media. Semoga isi postingan info yang saya tulis ini dapat bermanfaat untuk kalian
semua. okelah, ini dia infonya.
Suamiku Belum Pernah Menyentuhku Sejak Malam Pertama dan
Saat Aku Memergokinya di Suatu Malam, Ternyata...
Aku dan Zihao bertemu untuk pertama kalinya dan berkenalan melalui blind date (kencan buta). Sebenarnya aku
nggak terlalu hobi dengan blind date karena menurutku ini bukan cara yang baik untuk mencari pasangan hidup.
Tapi pertama kali aku bertemu dan kencan dengan Zihao, aku nggak menyesal. Dia yang ganteng dengan pekerjaan
yang cukup mapan, juga sikapnya yang cukup romantis membuat dia jadi pria idamanku, selain dari perkataannya
yang sedikit.
1 hal yang membuatku cukup bingung, kenapa orang yang tampak sempurna seperti ini mencari pasangan dengan
cara blind date? Zihao pun berkata kalau dia bekerja sebagai progammer di sebuah perusahaan dan dia hanya bisa
berhadapan dengan komputer dan programnya setiap hari. teman-teman yang ada di kantornya juga sebagian besar
pria. Karena itu Zihao memutuskan untuk menggunakan cara ini setelah orangtuanya meminta dia menikah. Di
juga berkata kalau aku tidak keberatan, pernikahan kita bisa dijalankan secepatnya. Memang sih ini lamaran paling
tidak romantis yang pernah kudengar, tapi akhirnya aku pun setuju.
Setelah kami menikah, aku sangat menantikan malam pertamaku, tapi malam yang romantis itu tidak pernah datang.
Aku harus seorang diri menantikan Zihao yang pulang ke kamar dalam keadaan mabuk. Malam itu aku harus
menjaganya dan memastikan dia baik-baik saja. Malam kedua dan malam berikutnya, hal yang sama terjadi. Aku
yang akhirnya tidak tahan dengan keadaan ini kemudian memintanya untuk tidak minum sampai mabuk, tapi dia
malah memarahiku. Malam itu, aku menangis dan menyesali pernikahan ini.
Aku ingin bercerai, tapi kami baru menikah belum lama. Kalau langsung bercerai, hal ini tidak akan terdengar baik
di telinga orang. Selain itu, sebenarnya masih banyak sisi baik dari Zihao yang cukup cocok denganku. Rumahnya
juga cukup besar. Rumah yang berlantai 4 itu ditinggali oleh orangtua Zihao di lantai 2, cicinya di lantai 3, dan kami
di lantai 4. Melihat setiap kebaikan yang ada, aku pun bertahan. Tapi kesabaranku hanya bertahan sebulan sampai
suatu hari akhirnya aku marah besar dan meminta cerai. Saat itu Zihao langsung panik dan berkata kepadaku kalau
sebenarnya dia impoten. Hal ini cukup mengganggunya sehingga dia mabuk-mabukan dan emosi beberapa minggu
ini. Melihat air matanya yang juga mulai mengalir, aku pun mencoba untuk mempercayai perkataannya dan terus
mencoba bertahan.
Hubungan kami ini terus bertahan selama 1 tahun sampai suatu hari saat aku membongkar kamar, aku menemukan
banyak sekali bungkusan obat di bagian bawah ranjang tempat aku dan Zihao tidur. Aku mulai curiga. Suatu pagi,
aku memberikan obat dari dokter yang katanya bisa mengobati penyakit Zihao itu kepadanya, kemudian aku pergi
mandi. Kecurigaanku benar. Begitu aku keluar dari kamar, Zihao langsung menyembunyikan obat itu ke bawah
ranjang. Selesai mandi, aku sengaja bertanya kepadanya, "Obatnya udah dimakan?" Dia menjawab, "Udah."
Aku mulai curiga. Sebenarnya apa ya yang disembunyikan Zihao. Suatu malam aku sengaja untuk berpura-pura
tidur untuk melihat apa yang akan Zihao lakukan di tengah malam. Begitu aku mulai menutup mataku, Zihao mulai
bergerak keluar kamar dengan diam-diam. Aku menunggunya tapi dia tidak pernah kembali. Aku pun turun ke
lantai bawah untuk mencari tahu,
dan menemukan lampu kamar cici di lantai 3 masih menyala. Aku mulai curiga dan bertanya-tanya, apa Zihao di
kamar cicinya ya? Kecurigaanku ini muncul karena hubungan Zihao dan cicinya yang sangat dekat. Kalau mereka
bukan kakak adik, bahkan aku pun bisa mengira kalau mereka sepasang kekasih.
Aku pun mengetuk pintu dan setelah menunggu beberapa saat, Zihao muncul dari balik pintu, menatapku dengan
dingin dan berkata, "Yah akhirnya ketahuan, asal kamu tahu, wanita yang aku suka itu bukan kamu, tapi ciciku."
Aku kaget dan aku nggak bisa berpikir sama sekali. Aku melihat cicinya yang terbaring di atas ranjang. Aku ingin
memukulnya, tapi tidak bisa. Selama ini kukira Zihao benar-benar sakit.
Keributan kami ini akhirnya membangunkan papa dan mama dan setelah mereka mendengar kenyataan ini, mereka
langsung menampar Zihao dan meminta maaf padaku. Setelah aku mendengar cerita dari mereka, aku tahu ternyata
cici dari Zihao bukan cici kandung. Ternyata saat awal papa dan mama mertuaku menikah, mereka tidak bisa
memiliki anak. Karena itu mereka mengangkat anak. Tak disangka setahun kemudian, mama mertuaku bisa hamil
dan lahirlah Zihao. Mereka sejak kecil tumbuh bersama dan tak disangka mereka sempat ingin menikah, tapi
mertuaku tidak mengizinkannya. Zihao pun menikahiku dengan perasaan yang tidak bisa dilepas ini. Aku tidak tahu
aku harus bagaimana. Papa dan mama Zihao berjanji untuk membuat Zihao menyukaiku, tapi perasaan tidak bisa
dipaksa bukan? Kalaupun bisa, aku tidak yakin perasaan dikhianati ini bisa hilang begitu saja.
sumber : cerpen.co.id
Baca Juga
loading...
Suamiku Belum Pernah Menyentuhku Sejak Malam Pertama dan Saat Aku Memergokinya di Suatu Malam, Ternyata...
4/
5
Oleh
Unknown