Baca Juga
Baca Juga
Dua Kakak Beradik Dipasung Puluhan Tahun Gara-Gara Gagal Tes CPNS
Dua Kakak Beradik Dipasung Puluhan Tahun Gara-Gara Gagal Tes CPNS - Hallo
Pembaca Setia Info Guna Masa Kini, Pada sharing info yang bermanfaat kali ini yang
berjudul " Dua Kakak Beradik Dipasung Puluhan Tahun Gara-Gara Gagal Tes CPNS ", saya
telah memberikan info terbaru dan yang sedang dibicarakan di jagat sosial media. Semoga
isi postingan info yang saya tulis ini dapat bermanfaat untuk kalian semua. okelah, ini dia
infonya.
Betapa malang nasib Siti Nurliyana Purba (43) dan Janter Purba (32). Akibat menderita gangguan
mental, kakak beradik ini terpaksa dipasung oleh kedua orangtuanya selama puluhan tahun.
Bungani Saragih, orang tua Siti dan Janter, mengaku terpaksa memasung Siti dan Janter karena kerap
mencemaskan orang-orang yang melewati rumahnya.
"Payah, pak. Kalau tidak diikat, mereka pasti mengamuk, mengejar orang yang dilihatnya. Kami juga
merasa bersalah jadinya, " ujar Bungani, Kamis (12/12/2013).
Pemasungan ini, terjadi di Desa Bahlias, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Siti dan Janter
dipasung dan dikurung di dalam dua kamar ukuran 2x3 meter yang terpisah, dengan kondisi yang kotor
dan aroma tak sedap.
Bungani mengatakan, selain masalah keterbelakangan mental, faktor ekonomi keluarganya yang
memprihatinkan juga menjadi penyebab dirinya tak mampu berbuat apa-apa, kecuali mengurung Siti dan
Janter.
Sebelumnya, Siti dan Jansen sempat dirawat di RS Jiwa Adam Malik Medan. Namun, karena tak
sanggup lagi membiayai pengobatan, mereka terpaksa keluar dan dirawat di rumah.
"Waktu itu pernah masuk rumah sakit Adam Malik, waktu bapaknya masih ada. Tapi sekarang udah
nggak ada duit lagi. Tanah sama ladang kami pun udah habis untuk biaya orang ini," ujarnya.
Bungani mengatakan, Siti mulai menderita gangguan mental sejak ia gagal lulus ujian PNS saat usianya
masih 19 tahun.
"Siti dulu mau coba PNS, tapi gagal. Dari situlah dia mulai stres. Sampai seperti sekarang ini. Kalau
Jansen itu baru sekitar 11 tahun seperti ini," ujarnya.
Bungani mengakui, awalnya ia hanya sekadar mengurung Siti dan Janter. Namun, dalam beberapa
tahun terakhir, karena sering mengancam orang lain, ia terpaksa memasungnya.
"Malah kadang bisa mengamuk sendiri, sampai mau bunuh orang. Kalau Siti itu kalau ada laki-laki lewat
dia ngajak-ngajak kawin," ujarnya.
Meski memasung kedua anaknya, Bungani tetap rutin memberi makan dan minum. "Tapi kalau makan
dan minum selalu saya kasih. Tidak mungkin saya tidak kasih," ujarnya.
Camat Panei M U Barus mengatakan, akan segera menangani kasus ini. Menurutnya, tindakan
mengurung seseorang yang mengalami gangguan jiwa tidaklah tepat.
"Kita akan berupaya mencari langkah-langkah yang lebih manusiawi untuk dua bersaudara ini. Menurut
saya, memasung atau mengurung keluarga yang mengalami gangguan jiwa atau depresi, bukan
langkah yang tepat. Ada banyak cara lain yang lebih baik," ujarnya
Baca Juga
loading...
Dua Kakak Beradik Dipasung Puluhan Tahun Gara-Gara Gagal Tes CPNS...
4/
5
Oleh
Unknown